Wijaya, Yandi (2022) An Analysis of Figurative Language in “Raya And The Last Dragon” Movie: Semantic Approach. Skripsi thesis, Prodi Sastra Inggris.
Text
cover s.d bab III.pdf - Submitted Version Download (619kB) |
|
Text
bab IV s.d V.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (207kB) | Request a copy |
Abstract
Orang-orang di era ini menggunakan bahasa kiasan untuk mengekspresikan dan mengungkapkan perasaan mereka dengan makna yang menyenangkan di baliknya. Orang biasanya menyembunyikan arti sebenarnya dari kata-kata mereka daripada mengungkapkan arti sebenarnya untuk menyindir seseorang atau membuat orang lain lebih bahagia. Peneliti melakukan penelitian tentang analisis bahasa kiasan dari film “Raya and the last dragon”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis dan fungsi dari film tersebut. Untuk pendekatannya, penelitian menggunakan semantik sebagai pendekatan yang tepat untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini difokuskan pada jenis dan fungsi kiasan yang digunakan dalam film “Raya and the last dragon”. Peneliti menggunakan teori Perrine (1969) untuk menjawab dua pertanyaan penelitian. Penelitian kualitatif deskriptif ini menemukan jenis dan fungsi bahasa kiasan dengan menerapkan metode observasional. Peneliti mengamati “Film Raya dan Naga Terakhir” dengan mendengarkan ucapan dan melihat konteksnya, kemudian mencatat setiap bahasa kiasan yang muncul dalam film tersebut. Ini menggunakan teknik non-partisipatif karena peneliti tidak hadir dalam percakapan. Analisis data dilakukan melalui metode identitas semantik karena unsur semantik diperlukan dalam proses analisis data. Kompetensi semantik-dalam teknik penyamaan diadopsi. Penyajian hasil penelitian dilakukan dengan metode informal. Oleh karena itu, kata�kata digunakan untuk mempresentasikan hasil penelitian. Setelah menganalisis data dari film, peneliti menemukan tiga puluh data yang berkaitan dengan jenis dan fungsi bahasa kiasan dari film. Macam-macam bahasa kiasan yang peneliti temukan, seperti metafora, personifikasi, metonimi, meremehkan, berlebihan, paradoks, alegori, ironi, dan simbolisme. Metonimi menjadi jenis yang paling dominan di antara delapan jenis lainnya. Untuk fungsi tersebut, peneliti menemukan kesenangan imajinatif, citra tambahan, sarana konsentrasi, dan intensitas emosional. Fungsi yang paling umum adalah kesenangan imajinatif.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bahasa kiasan, fungsi bahasa kiasan, jenis bahasa kiasan, semantik: Figurative language, function of figurative language, kinds of figurative language, semantics |
Subjects: | 400 Bahasa > 410-419 Linguistik, Bahasa Indonesia > 410 Linguistik |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora > Sastra Inggris |
Depositing User: | Susila Novmbrita |
Date Deposited: | 02 Jun 2023 04:36 |
Last Modified: | 02 Jun 2023 04:36 |
URI: | http://repository.upbatam.ac.id/id/eprint/3122 |
Actions (login required)
View Item |