Ramdhany, Nadha Jelang (2023) An Analysis of Turn-Taking in the Second America’s Presidential Debate 2020: Discourse Analysis Approach. Skripsi thesis, Prodi Sastra Inggris.
Text
cover.pdf - Submitted Version Download (2MB) |
|
Text
bab I.pdf - Submitted Version Download (2MB) |
|
Text
bab II.pdf - Submitted Version Download (5MB) |
|
Text
bab III.pdf - Submitted Version Download (1MB) |
|
Text
bab IV.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (12MB) | Request a copy |
|
Text
bab V.pdf - Submitted Version Download (550kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf - Submitted Version Download (961kB) |
|
Text
lampiran.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (18MB) | Request a copy |
Abstract
Pengambilan giliran adalah sebuah cara dalam percakapan yang dapat disebut sebagai perubahan posisi pada pembicara menjadi pendengar dan sebaliknya. Strategi-strategi pengambilan giliran ditemukan dalam debat presiden America kedua pada tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pengambilan giliran dan perangkat kuasa yang digunakan oleh para peserta debat. Peneliti menggunakan teori Stenström mengenai strategi pengambilan giliran dan teori Fairclough tentang perangkat kuasa. Terdapat tiga strategi pengambilan giliran yang diperkenalkan oleh Stenström (1994) dan empat perangkat kuasa dalam percakapan yang disebutkan oleh Fairclough (2001). Desain penelitian ini adalah kualitatif. Metode observasi dan teknik mencatat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Dalam menganalisis data, teknik analisis pada analisis wacana dan koding digunakan. Hasil penelitian ini dijelaskan dan ditampilkan secara deskriptif dalam bentuk kata hingga kalimat. Strategi pengambilan giliran adalah mengambil giliran, menahan giliran, dan memberi giliran. Perangkat kuasa dalam percakapan adalah interupsi, pemaksaan keterbukaan, pengontrolan topik, dan formulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi mengambil giliran sering digunakan oleh semua peserta debat. Strategi interupsi dan kuasa interupsi biasa digunakan oleh Donald Trump. Joe Biden dengan strategi memulai dan formulasi sebagai kuasanya. Kristen Welker menggunakan strategi dorongan dan kuasa pengendalian topik. Selain itu, jeda diam sebagai sub-strategi dari menahan giliran, memancing, dan menyerah yang merupakan bagian dari strategi memberi giliran tidak ditemukan pada sumber data. Untuk menunjukkan dominasinya, para peserta cenderung menghindari jeda diam dan selalu berusaha untuk berbicara. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa Donald Trump cenderung tidak sopan dibandingkan dengan Joe Biden dan Kristen Welker.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Analisis Wacana, Kuasa, Pengambilan giliran: Discourse Analysis, Power, Turn-taking |
Subjects: | 400 Bahasa > 410-419 Linguistik, Bahasa Indonesia > 410 Linguistik |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora > Sastra Inggris |
Depositing User: | Susila Novmbrita |
Date Deposited: | 01 Nov 2023 04:41 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 07:25 |
URI: | http://repository.upbatam.ac.id/id/eprint/5747 |
Actions (login required)
View Item |
Downloads
Downloads per month over past year