An Analysis of Gordon Ramsay's Impoliteness Comments in “Hell's Kitchen” Show Season 20: Pragmatic Approach

Azhari, Chud Radeffy (2023) An Analysis of Gordon Ramsay's Impoliteness Comments in “Hell's Kitchen” Show Season 20: Pragmatic Approach. Skripsi thesis, Prodi Sastra Inggris.

[img] Text
cover s.d bab III.pdf - Submitted Version

Download (8MB)
[img] Text
bab IV s.d bab V.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (11MB) | Request a copy

Abstract

Ketidaksantunan adalah sikap negatif dan tidak menyenangkan dalam berkomunikasi dan bertindak. Salah satu aspek ketidaksantunan dapat ditangkap di media sosial. Ketidaksantunan tersebut muncul dalam reality show yaitu acara “Hell’s Kitchen”. Reality show tersebut mengandung aspek ketidakdantunan antara atasan dan peserta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi dan fungsi ketidaksopanan yang ditemukan dalam ucapan-ucapan Gordon Ramsay saat ia menjadi pembicara di Hell's Kitchen. Penelitian ini mengunakan teori yang dikembangkan oleh Culpeper yang membahas tentang ketidaksantunan. Culpeper membagi lima strategi dan tiga fungsi ketidaksantunan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk mengidentifikasi data. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan metode observasi dan teknik catat. Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan metode identitas pragmatis dan teknik penyamaan. Hasil penelitian ini dijelaskan secara deskriptif dan naratif. Penelitian ini disajikan secara deskriptif dengan kata-kata dan kalimat. Berdasarkan hasil penelitian, Gordon Ramsay menerapkan semua strategi dan fungsi ketidaksantunan. Strategi tersebut terdiri dari ketidaksantunan secara langsung, ketidaksantunan negatif, ketidaksantunan positif, ketidaksantunan sarkasme, dan ketidaksantunan menahan. Fungsi tersebut terdiri dari ketidaksantunan afektif, ketidaksantunan koersif, dan ketidaksantunan menghibur. Ujaran -ujaran Gordon Ramsay lebih banyak mengujarkan strategi ketidaksantunan secara langsung. Kemudian, ujaran-ujaran tersebut sebagian besar dikategorikan sebagai fungsi ketidaksantunan afektif. Karena reality show ini membicarakan tentang kompetisi memasak yang merujuk pada situasi sebenarnya. Oleh karena itu, Gordon Ramsay selaku atasan berkomentar dengan menyerang peserta dengan pernyataan tidak menyenangkan secara langsung, dan jelas. sebagai tambahan, berdasarkan ungkapan yang ditunjukkan oleh lawan bicara bahwa penutur benar-benar dapat memahami respon dari lawan bicara.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Komentar, ketidaksantunan, Pragmatik: Comment, Impoliteness, Pragmatics.
Subjects: 400 Bahasa > 410-419 Linguistik, Bahasa Indonesia > 410 Linguistik
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora > Sastra Inggris
Depositing User: Lia Priscilla
Date Deposited: 27 May 2023 09:12
Last Modified: 27 May 2023 09:12
URI: http://repository.upbatam.ac.id/id/eprint/2975

Actions (login required)

View Item View Item